Tas Hitam Penakluk Cewek, he he

Gaya bicarannya sombong, dan prilakunnya juga sangat tidak sopan terhadap para tutor, "mungkin dia pikir para tutor itu seperti temennya kali yaa, jika memang seperti itu, mbok yoo lihat-lihat tempat". Ketika disekolah yang menjadi khas dia adalah Tasnya yang busuk itu, hitam warnanya :), dimanapun dia pergi pasti dibawa, duduk, makan, ke kamar mandipun juga dibawa, pokoknya gak pernah lepas dari tangannya, bahkan temennya menaruh curiga pada Tas yang ia kanakan, saking penasarannya sampai-sampai ada yang berniat untuk menyembunyikan "apa isinya"????. Dan lebih parahnya lagi adalah dia selalu mengumbar omongannya kepada semua orang, Katannya sih punya ini, punya itu. Gantengnya juga pas-pasan kok, udah pendek, perutnya buncit :), duit pula ndak banyak-banyak amat, tapi sombongnya bener kelewatan. Orang banyak yang geram atas tingkah dia, bukan hanya temennya saja tetapi itupun termasuk para tutor didiknya yang bilang. Memang sih suka menolong, (katanya) tapi janganlah dipamerkan kebaikan itu, "betul gag coy"? :) .
Meski seperti itu dia adalah seorang ketua kelas (katanya), heeeem dia adalah cowok yang suuuper eksis disekolah, sampai – sampai banyak sekali seorang cewek yang ia jadikan pacar, bahkan siswa satu lembaga ingin ia genggam semua. Niatnya,
Inilah dia seorang ketua kelas bagi semua siswa
Ucapnya manis, tuturnya pun lembut, tapi hatinya ndak karuan parahnya, apalagi sombongnya, amit-amit deh. Dengan tingkah dan mulutnya yang sedikit pamer itu, kemudian dia mengambil dompet yang berisi duit warna merah dan biru laut di Tas hitamnya, dengan mengitung duit tersebut  lalu dimasukkannya kembali dalam dompet sambil tertawa cegingisan tanpa ada bicara depan cewek. “apa maksudnya” kata teman diujung sana dengan heran. duitnya yang sak abrek–abrek itu membuat cewek di sekolah menjadi klepek–klepek sampai meleleh hatinya setelah dipamerkan dompet tersebut, lalu aku berpikir “ndak tau yaa tu duit dari bisnis apa..??” hemmmm biasa seorang cewek mah kayak gitu, dia cuma bisa melihat dompetnya doang,
“betul ndak broo? :)

Disinilah dia akan beraksi untuk mendapatkan senyum manis dari para cewek tersebut dengan rayuannya yang bener – bener nggedabrus, itulah modal utamanya. :) Maklumlah,  yang namanya merayukan harus bisa segalanya  meskipun itu  omdo saja alias omong doang J tanpa ada rasa malu sedikitpun. Coba bayangkan, jika seperti itu cewek mana sih yang tidak mau sama dia, rayuannya oke,  dompetnya tebel, duitnya warna merah dan biru laut, udah pas nih buat dijadikan penyambung hidup apalagi para cewek matre, pasti tanpa ada pikir panjang langsung cuuus saja deh untuk tanggapin rayuannya. :)
Padahal kalo dilihat tanpa dia membawa dompetnya dari sisi mana dia bisa dikatakan ganteng, rambutnya saja  seklimis itu nyamuk aja bisa terpleset kalo mendekat,  bener – bener mengkilat dah pokoknya tu rambut, meski begitu dikelaspun masih saja tu rambut jadi mainannya alias di elus-elus sampai bener-bener lengket dijidatnya dia, maklum jidatnya kan seluas lapangan renon :) kayak abis dikasih minyak jlantah alias minyak goreng bekas. :)

“yang layak dikatakan ganteng adalah dompetnya, betul gag Neng? :) heeem, Itu sih kata para cewek yang normal, ndak matre maksudnya”

Setelah berhasil mendapatkan senyum manis dari para cewek tersebut, ndak lama kemudian dia menyatakan cinta terhadap salah satu cewek di sekolah.

“aku suka sama kamu, pacaran mau ndak,,??” ujarnya sambil mengelus-elus rambut.

tanpa banyak berfikir tu cewek langsung menerimanya, secara sudah melihat isi dompet sebelumnya.

“Iya, boleh kok” dengan tersenyum imut.

“Yaaa secara yang bicara bukan mulutnya tetapi dompetnya, ya jelas di terima laah apalagi cewek tersebut sangat matre dengan mudahnya dia mendapatkan” kata temen-temen yang lain:)

Denger-denger pada saat mereka jadian tu cewek dibelikan apa-apa, yang jelas  bukan seharga tinggi yaaa, sampai-sampai dikasih pinjem duit segala, bisa dibilang banyak sih. Tapi setelah sehari, dua hari, tiga hari, kemudian empat hari jadian mereka putus. Jadi memang semudah itu dia terhadap cewek, Katanya sih ingin jadi playboy :)  “playboy cap apa broo” kataku sambil tertawa.
Dia memang pernah bercerita padaku tantang para mantannya yang ada di sekolah, sambil mengumbar-umbar kebaikan dia didepanku, tanpa aku bertanya kemudian menunjuk salah satu cewek yang sedang lewat di depan kelas,

 “dia mantanku, ndak tau yaa sudah urutan keberapa, pokoknya sebelum yang kemarin ini” dengan ekspresi bangganya dia.
lalu aku jawab “oh iya, lumayan sih” sambil tawaku dalam hati.
Lalu dia bercerita dan akupun masih jadi penadah dalam umbarnya dia didepan kelas sebelah timur sampai larut malam dan sampai ndak ada orang yang nongkrong dibawah pohon, hanya aku berlima saja, itupun Cuma aku yang serius degerin ocehannya dia, yang lain udah ndak mau dengerin, mungkin karena udah lama kali ya kenal dengan dia dan udah pada tau sikap dia, pikirku dengan sedikit ragu buat dengerin dia ngoceh,  :) karena aku ndak tau sikap dia sebelumnya jadi aku terus mendengarkan, dan aku buang perlahan pikirku yang seperti itu tadi.

Dan setelah terkuak semua ocehannya lantas aku berpikir dalam hati “oh emang ni cowok sok banget, sombong, dan lain-lain dah pokoknya” kurang ajar yah, dassar mulut ember.

Bersambung dulu yaaa, :)

Komentar